Senin, 23 Februari 2015

Tagged Under:

Sebuah Komunitas Mewujudkan Kota Desain

By: Unknown On: 10.19
  • image
  • Sebuah karya seni tak mesti dihasilkan dari barang-barang mahal. Seringkali benda-benda sederhana di sekitar kita pun bisa digunakan untuk membuat karya seni bernilai. Misalnya saja pensil dan kertas, dua benda yang tak asing dalam keseharian.
    Biasanya, kita menggunakan kedua benda tersebut untuk menulis dan menggambar saja. Namun, di tangan anak-anak muda kreatif dari Komunitas Pensil dan Kertas, kedua benda itu ternyata bisa menjadi inspirasi bagi berbagai seni kreatif.

    Komunitas pensil dan kertas adalah sebuah komunitas yang dibentuk oleh sejumlah anak muda yang gemar menggambar dan melukis. Mereka ingin memiliki sebuah wadah di mana mereka bisa mengekspresikan seni sekaligus berkenalan dengan kawan-kawan sehobi.
    “Secanggih apapun teknologi yang digunakan sebagai alat menggambar, dasarnya tetap dari pensil dan kertas. Makanya kita menamakan diri Komunitas Pensil dan Kertas,” kata Ahmad Taufik, penggagas komunitas ini.

    Hanya dengan pensil dan kertas, para anggota komunitas membuat berbagai karya seni seperti karikatur, ilustrasi dan komik, hingga seni kertas lipat. Semua karya mereka itu dipajang setiap hari Minggu pagi di saat Jalan Dago bebas kendaraan.
    “Kita berkumpul di sini setiap Minggu, selain untuk memamerkan karya, juga supaya masyarakat semakin mengenal komunitas ini. Siapapun yang tertarik, boleh bergabung,” kata Ari Rahmat, salah satu anggota Komunitas Pensil dan Kertas.
    Para anggota komunitas yang berjumlah 45 orang berkumpul untuk berinteraksi, menggambar, sambil memperkenalkan kepada orang-orang akan karya mereka. Tak jarang ada pengunjung car free day yang tertarik membeli karya mereka. “Ada juga yang minta dibuatkan lukisan wajahnya,” kata Ari.
    Para anggota komunitas ini tidak hanya menggambar. Mereka juga dibekali dengan ilmu seni rupa. Setiap Sabtu semua anggota berkumpul di basecamp komunitas di Kiaracondong. Di sana mereka saling berdiskusi dan mendapatkan berbagai teori tentang ilmu seni rupa. Hal ini dilakukan agar para anggota komunitas bisa memahami seni, dan tidak asal menggambar saja.
    Selain itu, Komunitas Pensil dan Kertas juga memiliki misi jangka panjang untuk menjadikan Bandung sebagai Kota Desain. Kreativitas anak-anak muda Bandung harus disalurkan untuk mempercantik kota.
    “Jangan sampai Kota Bandung ini malah terkenal sebagai “kota sampah”. Misalnya, kita berencana untuk mempercantik tampilan tong-tong sampah, kita hiasi dengan gambar-gambar menarik supaya orang ingat untuk buang sampah di tempatnya. Kita juga mengajak kawan-kawan di komunitas untuk membuat karya yang bertemakan harapan untuk Kota Bandung di masa depan,” Ari menambahkan.
    Kemampuan desain anak-anak muda Bandung harus mendapatkan wadah dan apresiasi yang tepat, seperti di Komunitas Pensil dan Kertas ini. Karena kreativitas anak muda lewat desain bisa berkembang menjadi industri kreatif yang menjanjikan. “Misalnya industri kaos distro, itu juga bermula dari kemampuan menggambar dan mendesain

    0 komentar:

    Posting Komentar